Ketika
lagi sibuk surfing di mbah Goog sambil liat-liat Video kesukaan saya, dari Teen
Top ya... (maklum, nge-fans beratt!!). Saya mendapat salah satu cerita Islami
tentang seekor anjing. seperti yang kita tahu, anjing adalah seekor binatang,
berkaki empat, mempunyai mata, telinga, hidung, dan sebagainya. Ga perlu
dijelasin secara rinci karena saya tahu bahwa anda semua pasti sudah terlampau
sering untuk dikatakan 'pernah' melihat seekor anjing. Di posting yang satu
ini, saya bakal berceramah sedikit...
Dalam
Agama Islam, disarankan untuk tidak terlalu dekat dengan anjing karena anjing
adalah salah satu hewan yang tergolong dalam Najis Mughallazah atau najis
berat (satu golongan ama saudaranya temen saya, Babi... bahasa alusnya, Piggy, Piggy!!!) Najis ketika kita terkena air liurnya atau sebagainya. Sebenarnya, saya sedikit menyesalkan dengan ketetapan ini. Karena terkadang, seekor anjing itu lebih imut dibandingkan dengan kucing atau kelinci sekalipun. Tapi, tergantung jenis anjingnya sih...
berat (satu golongan ama saudaranya temen saya, Babi... bahasa alusnya, Piggy, Piggy!!!) Najis ketika kita terkena air liurnya atau sebagainya. Sebenarnya, saya sedikit menyesalkan dengan ketetapan ini. Karena terkadang, seekor anjing itu lebih imut dibandingkan dengan kucing atau kelinci sekalipun. Tapi, tergantung jenis anjingnya sih...
Selain itu, yang bikin saya kesemsem ama anjing itu adalah karena tingkat kesetiaan dan kasih sayangnya terkadang melebihi manusia. Bisa dibayangkan kan?? Terkadang ada juga manusia yang ga punya kasih sayang. Betapa rendahnya manusia itu... (lebih rendah dibanding binatang ini... T_T)
Sudah
banyak cerita-cerita yang saya dengar mengenai besarnya kasih sayang anjing dan
kesetiaannya kepada majikannya. Dalam Islam sendiri, banyak cerita mengenai
anjing. Antara lain seperti kisah ini yang saya dapat dari : (http://rusdimathari.wordpress.com/2008/03/25/doa-seekor-anjing/)
Suatu
hari sampailah Abdullah bin Jaafar bin Abi Talib di sebuah kebun kurma dan
berhenti untuk beristirahat. Di tempat itu Abdullah bertemu dengan lelaki
berkulit hitam, penjaga kebun kurma yang mengeluarkan bekal makanan berupa tiga
potong roti. Tiba-tiba seekor anjing datang menghampiri penjaga kebun itu
dengan lidah terjulur sembari sesekali menyalak.
Melihat
itu, penjaga kebun lalu melempar sepotong roti ke arah si anjing dan anjing itu
langsung melahapnya. Ketika roti itu habis, anjing tadi masih menjulurkan lidah
dan si penjaga kebun kembali melempar sepotong rotinya kemudian kembali dimakan
oleh si anjing. Kejadian itu berlangsung terus, hingga roti ketiga milik si
penjaga habis.
Abdullah
yang sejak tadi berdiri memperhatikan kejadian itu terpana. Dia mendekati
penjaga kebun lalu bertanya,” “Wahai anakku, berapa banyakkah makananmu sehari
di tempat ini?”
“Tiga
potong saja yang kesemuanya telah dimakan anjing tadi,” jawab si hamba.
“Mengapa
engkau berikan semua kepada anjing itu? Dan engkau sendiri akan makan apa?”
tanya Abdullah.
“Wahai
tuan. Tempat ini bukanlah kawasan anjing. Jadi aku yakin dia datang dari tempat
yang jauh, sedang bermusafir dan tentu dia sangat lapar. Sedang aku sendiri,
biarlah tidak makan hari ini sehingga esok.”
Mendengar
itu, Abdullah berseru, “Subhanallah. Engkau begitu mulia.”
Abdullah
adalah putra Jaafar bin Abi Talib. Nabi membaiat Abdullah ketika dia baru
berumur 7 tahun. Pada masanya dia dikenal sebagai orang dermawan dan seluruh
hartanya hanya dihabiskan untuk disedekahkan kepada kaum tak mampu. Namun
seorang penjaga kebun dan seekor anjing telah memberikan pelajaran baru bagi
Abdullah. Dia lantas membeli seluruh kebun anggur itu dan memberikan seluruhnya
ke si penjaga kebun.
Diceritakan
di dalam Al- Khafi seekor anjing telah dijamin oleh Allah untuk masuk surga
karena setia menjaga tuan mereka. Saya juga pernah membaca disebuah buku,
anjing akan masuk surga, tetapi wujud mereka akan diubah menjadi hewan lain.
Seperti : Angsa (kalo ga salah sih, kayak gitu...)
Nabi
Muhammad saw. menceritakan kepada para sahabat kisah seorang pelacur yang akan
menjadi penghuni surga hanya karena pernah memberi minum seekor anjing yang
menjelang mati.
Nabi
bahkan pernah memberikan minum seekor anjing dengan alas kakinya (sepatu). Lalu
tidakkah hadis juga mengajarkan, binatang buruan yang digigit dan dibawa
kembali oleh anjing tetap halal dimakan? (kalo yang ini saya bener-bener ga tau
lho!! suer...)
Bicara
soal anjing, saya jadi ingat kejadian beberapa tahun lalu. Saat itu saya masih
kelas 5 SD. Saya punya seekor anjing lucu, berwarna hitam
mengkilap. Anggap saja namanya Puppy (karena saya terlalu miris untuk
menggunakan nama aslinya. Sumpah, namanya kayak nama manusia. Kakak perempuan
saya, yang ngasih nama jujur ke saya kalo dia ngasih nama itu ke si anjing
karena dia terinspirasi dengan nama teman sekelasnya. Dengan kata lain, dia
menggunakan nama temannya sebagai nama anjing peliharaan kami… Betapa hina-nya
orang itu, :D )
Baiklah,
lupakan masalah real name si Puppy. Saya masih ingat, pertama kali kami
memelihara Puppy, saat itu dia masih kurus. Tapi setelah perbaikan gizi, anjing
itu kembali gemuk dan sehat dengan warna bulunya yang kinclong. Puppy punya
kebiasaan aneh, dia sering nyelinap masuk ke dapur (di rumah saya yang lama)
lewat pintu belakang yang letaknya dekat dengan dapur. Dia bakal ngeliatin ibu
saya masak sambil duduk dengan manisnya, seolah-olah itu adalah sebuah tontonan
yang menarik. Lebih menarik daripada melototin monyet yang lagi nungging.
Ketika
ibu saya sadar bahwa seperti ada sesuatu yang mengawasinya, ibu saya langsung
menoleh dan dengan spontan Puppy langsung berlari keluar dapur dan berlari ke
kandangnya. Ibu saya pun mengikuti si Puppy dengan penasaran, saat dilihat, si
Puppy pura-pura tidur dengan mata yang sibuk ngedip-ngedip memastikan keadaan.
Tapi,
2 tahun kemudian, si Puppy berpulang ke Sang Pencipta (bahasanya..). Penyebab
kematiannya belum jelas, tapi kata Ayah saya, si Puppy mati karena keracunan…
Hiks,
Sekarang,
saya punya peliharaan seekor anjing penjaga rumah. Bukan seekor anjing cantik
berbulu kribo ala brokoli. Ataupun se-cantik si Puppy. Melainkan hanya anjing
biasa dan cukup galak. Kali ini, saya juga ga bakal menyebutkan nama aslinya. Sekali
lagi, anggaplah namanya adalah Browny. Karena bulunya berwarna cokelat.
Browny
adalah anjing yang sangat setia, percaya atau tidak, ketika detik-detik
terakhir saat kematian si Puppy (Browny udah ada. Waktu itu anjing di rumah ada
3 ekor), Browny dengan setia menjaga Puppy sampai akhirnya Puppy benar-benar ga
bernyawa. Bener-bener setia.
Terlihat
betapa jelas kesedihan di wajah Browny karena dia pintar mengekspresikan
wajahnya. Ya, saking pinternya mengekspresikan wajah, ayah saya bilang dia
mirip Scooby Doo… (soalnya si Scooby hobi mengerutkan wajahnya, gitu…)
Hal
itu saya buktikan sendiri, waktu itu Browny iseng banget. Sampai akhirnya saya
kesal dan hampir menggeplak hewan itu dengan sandal jepit swallow saya. Tapi,
Browny langsung membuat ekspresi takut dan sedih yang lebay, bikin saya ngakak
guling-guling :D
0 komentar on "A Short Story About Dog..."
Posting Komentar